
Dia adalah seorang mukmin yang merdeka meski seluruh hidupnya dibelenggu dengan terali besi. Itulah gambaran indah yang mencerminkan kehidupan Syaikhul Mujahidin, Guru para Mujahid dan perlawanan ini. Meskipun sebenarnya gambaran tersebut kalah indah dengan kalbunya yang menghembuskan kehidupan serta tekadnya yang tidak pernah lumpuh dan tidak terbelenggu oleh ikatan penjara.
Beliau adalah cakrawala yang luas serta pikiran yang hidup yang tidak mengenal batas. Demikianlah kehidupannya di penjara dan begitulah kisahnya saat berada di medan dakwah dan perlawanan, seperti yang dituturkan oleh orang-orang yang mendampinginya, mengenai sosok yang tidak mampu bergerak, namun bisa menggerakkan dunia.
Tidak salah bila kemudian Dr. Kamal al Mishri, seorang penulis asal Mesir di laman islamonline menulis tentang sosok manusia istemewa ini dalam sebuah artikelnya dengan judul Al Syaikh Yaseen .. Al Aqid Alladzi Aqama al Alamâ (Syaikh Yasin .. Orang Lumpuh yang Membangunkan Dunia). Kata Kamal al Mishri, ketika Anda melihat (realita fisiknya) kemudian Anda mendengar capaian-capaian yang dihasilkan, Anda akan memahami betul firman Allah swt di dalam hadist qudsi, Maka jika Aku mencintainya, Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku adalah penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, Aku adalah tangannnya yang dia gunakan untuk memukul, dan Aku adalah kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. (HR. Bukhari).

Kalbu yang senantiasa menghembuskan nafas kehidupan bagi umat dan bangsanya serta tekad yang tak pernah kenal lumpuh dan belenggu ini telah menjadikan kata-katanya penuh hikmah bagi siapa saja yang mendengarnya, sekaligus menjadi rudal yang menggetarkan bagi musuh-musuhnya.

Wahai anak-anakku, telah tiba saatnya kalian kembali kepada Allah swt., meninggalkan berbagai sorak kehidupan dan menyingkirkannya ke tepi jalan. Telah tiba saatnya kalian bangun dan melakukan salat subuh berjamaah, saatnya kalian menghiasi diri dengan akhlak mulia, mengamalkan kandungan al Quran, serta meneladani Muhammad saw.
Wahai para pemuda, aku ingin kalian mengenal dan menyadari makna tanggungjawab, tegar menghadapi kesulitan hidup, meninggalkan keluh kesah, menghadap kepada Allah swt., banyak meminta ampunan kepada-Nya agar Dia memberi rezeki kepada kalian, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda. Aku ingin kalian tidak terlena oleh saluran-saluran lagu audio visual, melupakan kata-kata yag mengobral cinta, serta menggantinya dengan kata amal, kerja, dan zikir kepada Allah. Wahai anak-anakku, kuharap kalian tidak sibuk dengan musik dan terjerumus ke dalam arus syahwat.
Wahai putriku, aku ingin kalian berjanji kepada Allah mempergunakan hijab secara benar. Aku meminta kalian berjanji kepada Allah peduli dengan agama dan Nabi kalian yang mulia. Jadikanlah ibunda kalian, Khadijah dan Aisyah, sebagai teladan. Jadikan mereka sebagai pelita hidup kalian. Haram hukumnya bagi kalian membuat usaha para pemuda untuk menjaga mata mereka menjadi kendur dan surut.
Kepada semuanya, aku ingin kalian bersiap-siap menghadapi segala sesuatu yang akan datang. Bersiaplah dengan agama dan ilmu pengetahuan. Bersiaplah untuk belajar dan mencari hikmah. Belajarlah bagaimana hidup dalam kegelapan yang pekat. Latihlah diri kalian agar dalam beberapa saat hidup tanpa listrik dan perangkat elektronik. Latihlah diri kalian agar dalam sementara waktu merasakan kehidupan yang keras. Biasakan diri kalian agar dapat melindungi diri dan membuat perencanaan untuk masa depan. Berpeganglah kepada agama kalian. Carilah sebab-sebabnya dan tawakallah kepada Allah.

Itulah sepenggal pesan yang disampaikan pendiri dan tokoh spiritual Gerakan Perlawanan Islam Hamas ini, kepada anak-anak muda Palestina. Melalui kata-kata yang jelas dan tulus bersumber dari kalbu tanpa dibuat-buat, dengan spontanitas yang jujur serta kejelasan yang menerangkan jalan dan memimpin perjalanan, melalui berbagai makna kasih sayang yang dapat mengarahkan para pemuda dan menuntun mereka, beliau berbicara seraya membaca kondisi jiwa mereka. Beliau berbicara kepada mereka lewat realitas kondisi yang ada sehingga mampu membangun sebuah perjuangan yang membutuhkan keimanan dan kesiapan semaksimal mungkin. Lalu sisanya diserahkan kepada Allah swt.
Syaikh Ahmad Yasin adalah sosok manusia istimewa dan unik pada zamannya, tokoh besar dan bintang bagi orang-orang sejenisnya, menjadi cahaya bagi rekan-rekannya, sosok menakjubkan bagi mereka yang hidup di masanya, perhiasan bagi tokoh setarafnya, pahlawan di era kekalahan, pemberani di tengah iklim ketakutan, pemimpin di samudera kelemahan, raksasa di tengah kehinaan, kemuliaan di medan kerendahan. Sosok yang menjadi harapan di tengah segala kebuntuan, sosok ketegaran dalam menghadapi kekalahan dan keruntuhan. Dia adalah pribadi yang memiliki hikmah di tengah kerancuan, ketergelinciran akal, kebutaan mata hati dan keimanan di tengah-tengah suasana keterkoyakan dan hilangnya identitas. Dia adalah sosok yang meneguhkan keyakinan pada pertolongan Allah dan janji-Nya terhadap kaum mukmin di tengah kegelapan, kesesatan, kebencian para musuh, dan kecemasan jiwa.
Seperti diungkapkan Prof. Dr. Taufiq Yusuf al Waâi, dalam karyanya Qaadat al-Jihaad al-Filistiini fii al-Ashr al-Hadiits: Kifaah, Tadhiyyah, Butuulaat, Syahaadaat, semua gambaran di atas terdapat pada sosok lumpuh yang tak mampu berdiri ini; sosok yang kedua tangannya pun lumpuh tidak mampu membawa sesuatu; sosok yang kurus dan lemah; tubuh yang terserang oleh berbagai penyakit; penglihatan yang telah kabur kecuali hanya seberkas sinar dari satu mata; serta penderitaan dan sakit yang tak kunjung reda. Bukankah ini sesuatu yang menakjubkan? Bukankah ia merupakan tanda kebesaran Tuhan dan wujud anugerah-Nya? Sosok tersebut hidup untuk misi dan untuk umatnya. Ia menghabiskan usianya dalam dakwah. Ia adalah jihad yang terus berjalan, teladan yang terus bergerak, panutan yang memancarkan cahaya dan keimanan, serta pemahaman dan pengetahuan di tengah jarangnya orang yang tulus, di tengah sedikitnya keikhlasan, serta di tengah lenyapnya suara kebenaran dan ketegasan. Syaikh Yasin datang sebagai pemimpin bagi para mujAhed, tokoh bagi para dai, guru yang bijak dan teladan yang agung bagi para pendidik. Tubuhnya yang kurus, kelumpuhannya, dan penyakit yang kronis membuatnya tidak mampu berjuang dengan senjata. Karena itu, beliau berjuang dengan senjata hikmah, dengan pedang pembinaan dan penataan, dengan meriam keimanan, serta dengan bom kesabaran, keteguhan, dan ketegaran.
(Artikel ini diambil dari laman web dakwah.info.com)
Bismillahirrahmanirrahim.....
Sabda Baginda S.A.W...."Islam bermuka dalam keadaan dagang(asing) dan ia akan kembali asing. Maka beruntunglah orang-orang yang asing". Di dalam sesetengah riwayat, terdapat tamabahan di mana selepas Rasulullah S.A.W bersabda, "Maka beruntunglah orang-orang yang asing", para sahabat bertanya kepada baginda, "Siapakah mereka itu yaa Rasulullah?", Rasulullah menjawab, " Mereka yang membaiki ketika yang lainnya rosak." (Sahih).
Demikianlah kehidupan mukmin2 yang sejati pada akhir zaman ini, nyata sekali mereka hidup dalam keadaan yang asing daripada insan2 di sekeliling mereka. Segala perbuatan mukmin2 tersebut adalah amat berbeza sekali dan kadang2 boleh dikatakan bertentangan dengan budaya mahupun tuntutan2 duniawi sekarang ini. Oleh itu, mukmin yang sejati ini, yang sentiasa berpegang teguh kepada prinsip mereka yang utuh, yang tidak pernah terdetik sekalipun di hati mereka untuk mengikuti budaya2 jahiliyyah zaman kini, kehidupan mereka adalah bagaikan 'makhluk asing' di tengah2 kelompok ataupun golongan yang menggelarkan diri mereka 'manusia normal' yang sedang mengikuti peredaran zaman yang dikatakan zaman paling bertamadun dan maju..... Namun bagi diri mereka yang sentiasa patuh dan taat akan suruhan Tuhan mereka......dengan rasa syukur di lubuk hati mereka dan dengan bangganya(bkn riak) mereka merasakan bahawa merekalah orang2 yang paling beruntung.....mereka diumpamakan sumber cahaya yang terang di tengah2 kegelapan yang nyata.... Maka bertuahlah insan2 ini yang masih berpegang teguh kepada prinsip kebenarannya......
Dilampirkan satu kisah ini sebagai satu contoh yang nyata....
Fuuhhhh!!!! Memang penat gilerrr arini lepas menghadiri program motivasi jatidiri nih!!! Tapi ape nak wat jati diri kurang pergi jek lar lagipun baguss gak sebab program tu bukannya sekular pun tapi penuh dengan penghayatan Islamik...memang semangat terus menerus rrr membara di hati lepas pergi program....harap2 istiqamah lar semangat tu...
Huhhh!!! Lepas ni kene jumpe member lak kat KL sebab dah lame glerrr x jumpe...dahlar sume baru masuk U so juz nak tanye kabar lar..tanpa berlengah lagi aku pun pergi ke stesen komuter yang terletak berdekatan dengan pusat program motivasi tu. Apabila sampai dan telah siap sekali membeli tiket, aku pun duduk lar atas kerusi yang xdek penyandar tu dan tanpa rasa ingin membuang masa aku pun buka sebuah buku dan baca.....
Secara tiba2 terlintas satu lintasan elektrik di hatiku...ak terasa pelik...rasa asing pulak... kenapa ni??? Kenapa semua orang usha(pandang) pelik jek kat aku..dan kebanyakan yang melihat gelagat aku membaca tu adalah dari golongan muda-mudi negara kita....ada pula segelintir antara mereka yang tersenyum2 dan ketawa sembunyi2 melihat aksiku membaca... Kenapa??? Salah ke aku membaca??? Aku bukannya suka buang masa pun..Haram ke membaca??? Bukan wahyu pertama yang turun suruh kita membaca ke??? Aku pun terasa agak pelik dan asing bagi diriku kerana di tempat tu seolah2 aku sorang jek yang duduk dan membaca sebuah buku...manusia2 yang lain especially kaum2 pemuda duduk melepak dan sembang kosong tentang hiburan, tentang awek, dan nak bagi kagum sikit ada yang sembang nak kahwin tapi bile aku tengok gaya macam xdek harapan jek nak tanggung anak dara orang lain...tibe2 aku tanya pada diri aku sendiri....diorang ni x reti nak bincang benda2 yang berfaedah sket ke??? Buat diskusi study ke?? Bincang masalah negara ke??? Bincang hal ekonomi ke sosial ke politik pun boleh rrr???........Tapi bila aku fikir balik memang jauh dari realiti diorang sume nak bincang perkara yang berfaedah macam tu....diskusi agama??!!! agaknya x pernah terlintas di hati mereka...
Aku pun terfikir sejenak, teringat kata2 Karamullahu Wajhah Ali r.a.... Jikalau kamu ingin melihat masa depan mahupun perkembangan sesebuah negara itu, lihatlah kepada apa yang ada(fikrah) pada pemuda-pemudi negara itu.....jikalau beginilah fikrah pemuda kita....satu persoalan saja di sini apakah pula masa depan negara kita nanti??? Beginikah pemuda Islam yang akhir zaman??? Bagaimanakah pula masa depan umat ini yang dikatakan sebagai khaira ummatan dan ummatan wasata di dalam al-Quran???
Sedang aku berada dalam lamunan itu, aku pun tersentak terdengar suara seorang perempuan yang boleh dikatakan kuat dan tidak mematuhi adab sebagai seorang muslimah kerana suara perempuan adalah aurat bagi lelaki ajnabi...lalu aku pun menoleh ke depan menasarkan mataku ke sebelah seberang stesen ...hasilnya aku dapat melihat gelagat dua orang insan yang aku aku yakin mereka ialah seorang muslim dan muslimah sedang bergurau senda sesama mereka dengan riangnya..sekali lagi situasi ini membuatkanku terfikir...
Kenapa tiada seorangpun muslim di sisi mereka yang ingin menegur perbuatan mereka yang songsang itu dan mengatakan perkara itu adalah haram di sisi Islam??? Kenapa?? Bagaiamana dengan ibu bapa mereka pula??? Tidakkah mereka memberitahu kepada anak2 mereka bahawa 'couple' adalah haram apatah lagi duduk bersentuhan dan bergurau senda antara lelaki dan perempuan?? Tetapi apabila aku menoleh pandanganku ke arah lain sama juga fenomenanya...perempuan atau lelaki sudah tidak diambil kisah lagi,pergaulan bebas berlaku di merata2 tempat seolah2 perkara ini adalah cara hidup mereka zaman IT ini yang serba canggih, seolah2 inilah satu keperluan hidup mereka tanpa 'ini' hidup x akan lengkap....itulah fikrah mereka....itulah fikrah akhir zaman....umat Muhammad... Rasul ulul-azmi yang berjuang bermati-matian demi menegakkan agama ini di atas muka bumi namun dengan senang umatnya sendiri mengabaikan ajaran itu...
Namun di dalam hatiku aku bersyukur kepada Allah S.W.T kerana aku di'asing'kan daripada perbuatan jahiliyyah moden itu...lebih baik aku berasa ter'asing' daripada aku di'asing'kan oleh Allah daripada jalanNya yang lurus...
Dalam pada itu, aku teringat kata2 seorang rakan yang bertanya kepadaku, apakah aku 'Couple'?...Ak menjawab X...lalu dia bertanya lagi..."ko xnk couple ke??".... Aku pun menjawab Xnak....secara tiba2nya dia pun membalas jawapan aku tu...."Ko ni 'pelik' rrr xnk couple,standard rrr orang couple zaman sekarang ni, ko ni memang close-minded betul rr, aku tau ko mesti nak cakap couple tu haram rr ape lar...rilek rr kite bukannya sentuh2 pun..."
Pelik ke kalau x couple??? Aku ni makhluk asing ke kalau x buat perbuatan jahil tu??? Is it compulsory to have a 'couple'??? Apa sudah jadi kepada pemuda-pemudi umat Muhammad S.A.W???? Dan aku nak tujukan sesuatu kepada mereka suci ke cinta mereka dengan couple tu?? Adakah ia suatu yang diredai ataupun DILAKNATI??? Apakah mereka tidak fikir??
Standard rrr 'couple' zaman sekarang...frasa ini amatlah menydihkan...seolah2 frasa ini menimbulkan rasa bahawa ia adlah satu kewajipan bagi setiap insan untuk ber'couple'....dan secara tersiratnya frasa ini mengatakan 'kamu adalah orang 'asing' sekiranya kamu tidak ber'couple'.... Maka beruntunglah mereka yang 'asing'....
Berikut adalah beberapa contoh.....contoh kepada realiti umat Muhammad S.A.W pada akhir zaman ini....dengan jahilnya mereka mengatakn ataupun merasakan bahawa sesuatu yang dituntut agama itu adalah 'asing' dalam hidup mereka...dan sesuatu yang haram atau larangan Allah adalah suatu kebiasaan mahupun tuntutan dalam hidup mereka...begitulah cara hidup mereka...begitulah fikrah jahiliah mereka....dan yang di atas hanyalah 2 contoh sahaja...terdapat contoh yang lebih besar mungkin akan dibincangkan di dalam blog ini....
Akhirulkalam, sebagai seorang umat Islam bersyukurlah dan berbanggalah dengan diri anda yang menjadi 'asing' pada akhir zaman.... kerana janji Allah S.W.T "Maka beruntunglah orang-orang yang asing itu".... Walaupun kelihatan asing cara hidup mereka di kacamata jahiliah tetapi ia kelihatan syumul di kacamata Tuhan, Allah S.W.T.........teruslah menjadi 'asing' dan ajaklah mereka di sekeliling juga untuk menjadi 'asing'...... Umat Islam berpegang teguhlah dengan prinsipmu yang syumul sesungguhnya Islam adalah agama yang diredai Allah S.W.T
Salam.....kekeke....walaupun x berapa pandai nak susun ayat tapi tetap nak sampaikan dan tulis!!!!!!>>> Ketika menulis teringat lagu Ghuraba' yang sering dinyanyikan bersama2 rakan di maktab dulu2....(rindu kat maktab)^^
Wahai manusia sekalian...hakikatnya zaman kini kita telah terlupa akan sesuatu yang amat penting....kisah ini bermula pada suatu ketika dahulu...terlampau dahulu...waktu kita semua di alam roh....
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi(tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami) kami bersaksi," (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini," -7:172-
"Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali kepada kebenaran" -7:174-
Demikianlah Allah S.W.T telah menjelaskan kepada kita melalui kitab agong al-Quranul Karim tentang bagaimana 'mereka' di dalam ayat di atas telah bersumpah dan bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan segala ketaatan dan kepatuhan adalah kepadaNya sahaja. Dengan sebab itu, Tuhan telah mengambil penyaksian mereka pada hari tersebut supaya apabila tibanya yaumul qiyamah hujah mereka tidak dapt mengatasi hujah Allah S.W.T. Agar pada hari kiamat nanti mereka tidak mampu untuk mengatakan bahawa mereka tidak pernah mengetahui ataupun mengambil tahu tentang HAKIKAT 'mereka' yang dahulu pernah bersaksi mengeesakan Allah S.W.T dan berjanji untuk mematuhi segala perintahNya dan meninggalkan segala perkara yang dimurkaiNya.Dan 'mereka' pun akhirnya dilahirkan ke dunia ini dengan diiringi oleh penyaksian 'mereka' terhadap Allah S.W.T.
Begitulah kisah 'mereka' ketika Allah S.W.T mengambil penyaksian 'mereka' suatu ketika dahulu di alam roh. Dengan penyaksian yang telah 'mereka' berikan, Allah S.W.T juga telah meletakkan di atas pundak mereka 2 tugas yang amat berat sekali untuk dilaksanakan(dikatakan tugas ini berat sehingga tidak mampu dipikul oleh makhluk Allah yang lain-Al-Ahzab:72-)....dan tugas itu ialah sebagai seorang abd' dan seorang khalifah di muka bumi. Namun apa yang telah menjadi realiti umat terkini, kebanyakan 'mereka' telah mengabaikan amanat yang telah diberikan Allah S.W.T kepada 'mereka' kerana diri 'mereka' sendiri telah LUPA dan ALPA akan SUMPAH MEREKA DI HADAPAN ALLAH S.W.T suatu ketika dahulu sebelum mereka dilahirkan ke sini!!!
Dan dengan kealpaan yang semakin tampak dalam diri 'mereka' dari hari ke hari, 'mereka' pun hanyut dalam arus duniawi yang sentiasa menggoda diri mereka pada setiap saat. Begitulah hakikat diri 'mereka' yang semakin tenggelam dalam lembah duniawi dengan dibantu pula oleh hasutan syaitan dan godaan nafsu semata-mata. Tanpa segan-silu dan dalam keadaan tidak sedarkan hakikat diri 'mereka' yang sebenar, 'mereka' mengatakan bahawa perjuangan 'mereka' di sini adalah demi mencari kemewahan, keseronokan dan kesenangan dunia semata2 walhal semua perkara itu tidak KEKAL selama2nya. Bagi diri 'mereka' yang berjantina lelaki, perjuangan mereka adalah demi HARTA, WANITA ATAUPUN CINTA DUNIA, DAN JUGA KUASA. Bagi perempuan pula, perjuangan 'mereka' adalah demi HARTA, KECANTIKAN, KE'POPULARAN' DI KHALAYAK RAMAI DAN JUGA CINTA DUNIA YANG TIDAK PERNAH KEKAL. Wahai rakan2 sekalian, ini adalah realiti dalam diri 'mereka' sekarang, perjuangan mereka adalah bagaikan mengejar fatamorgana semata2, suatu perjuangan yang tampak kabur matlamatnya, suatu perjuangan yang sementara hasilnya, dan suatu perjuangan yang timbul akibat daripada tipu daya syaitan dan nafsu 'mereka' sendiri.......sedangkan suatu ketika dahulu 'mereka' pernah bersumpah di hadapan Tuhan 'mereka' sendiri......begitulah hakikat 'mereka' kini...dan sesungguhnya Tuhan itu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui...
Akhirulkalam, dan ingatlah.....'mereka' yang di atas itu ialah diri 'kita' manusia dan insan yang sentiasa alpa dan lupa akan hakikat kejadian 'kita' yang SEBENAR. Tuhan tidak menjadikan diri 'kita' atas suatu sebab yang sia2 melainkan ada tujuan yang jelas dan konkrit matlamatnya. Kisah 'mereka' di atas adalah kisah diri 'kita' manusia yang telah lupa akan matlamat dan perjuangan kita di sini......di dunia yang sementara ini.....dunia yang tidak pernah KEKAL....
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku"-Az-Zariyat:56-
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merosak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."-Al-Baqarah:30-
Assalamualaikum dan salam sejahtera kepada semua pembaca yang sudi membaca blog yang tak seberapa mantap ini..segala puji bagi Allah S.W.T kerana dengan segala kekuasaan-Nya maka terjadilah segala apa yang telah ditakdirkan pada saat ini..dan bersyukur juga kepada-Nya kerana dengan rahmat-Nyalah kita semua mampu untuk bernafas sepanjang waktu kita hidup ini. Maka ingatlah wahai manusia, kita semua di dunia ini hanyalah sementara, dan kutiplah apa yang perlu saja darinya...
Dalam posting yang pertama ini, saya selaku insan yang masih lagi menimba pengalaman melalui kehidupaan yang telah ditetapkan Allah S.W.T berharap agar semua yang sudi membaca blog ini (terima kasih kerana membaca) supaya dapat memberi tunjuk ajar kerana inilah kali pertama saya melibatkan diri dalam industri blogger ini.Tujuan blog ini diadakan adalah untuk menguatkan lagi ukhuwah islamiah antara kader-kader pembawa panji Islam di luar sana yang tidak kira penat/lelah, baring,duduk atau sedang berdiri menegakkan kalimah Allah dengan harapan bahwa segala pengorbanan ini akan berakhir dengan nikmat kurniaan ilahi..
Marilah kita bersama2 memanfaatkan nikmat internet ini dengan menjadikan ia sebagai satu wasilah dan juga manhaj bagi kita umat islam supaya sentiasa berhubung antara satu sama lain dan juga menyumbangkan pelbagai buah fikiran tentang bagaimana kita akan menjalankan tanggungjawab kita sebagai seorang abdullah dan juga khalifah fi-al-ard
Sesungguhnya orang-orang yang beriman di dunia ini adalah bagaikan pekerja yang sentiasa memikirkan dan melakasanakan tanggungjawabnya...dan di hati mereka tidak pernah terlintas pun perkara2 duniawi melainkan yang Allah hendak mereka lakukan sahaja...wallahualam
Akhir kata...marilah kita sama2 berusaha ke arah reda Allah...wassalam!!!!


